Saat membaca buku “Wartawan? hehehe…” karya wartawan senior H. Sofyan Lubis yang berisi pengalaman-pengalaman selama menggeluti profesinya, saya menemukan sebuah cerita menarik:
Cerita ini beberapa kali saya sampaikan saat memberikan ceramah sebagai Ketua Umum PWI Pusat. Pernah saya tulis di harian Analisa. Pernah pula saya sampaikan ketika saya “didaulat” ceramah di acara halal bi halal keluarga besar harian Suara Merdeka di Semarang tahun 1994.
Ceritanya tentang wartawan yang ingin tahu lebih jauh tentang pengusaha yang sudah tua. Wartawan itu bertanya, berapa umur Bapak sekarang? Pengusaha itu menjawab, umur saya baru 25 tahun. Wartawan itu kaget. Tapi ia tanya lagi. Berapa kekayaan Bapak? Pengusaha tua menjawab, kekayaan saya baru Rp. 50 juta. Lagi-lagi wartawan itu kaget.
Ia tanya lagi, berapa banyak anak Bapak? Orangtua itu menjawab, anak saya baru satu orang.
Penasaran dengan pengakuan pengusaha tua itu, ia kembali bertanya.
“Bapak bilang umur bapak baru 25 tahun, tapi saya tahu umur Bapak kan sudah 70 tahun,” tanya wartawan.
“Betul, umur saya sudah 70 tahun, tapi baru 25 tahun saya ingat kepada Allah. Itulah baru umur saya,” jawabnya.
“Bapak bilang kekayaan Bapak baru Rp. 50 juta. Padahal Bapak punya banyak perusahaan. Belum lagi kebun sawit,” tanya wartawan.
“Betul, saya banyak perusahaan. Tapi itu belum tentu harta kekayaan saya. Kekayaan saya baru Rp. 50 juta. Itulah yang saya bikinkan untuk mesjid di sebelah sana,” katanya sambil menunjukkan sebuah mesjid tak jauh dari tempat mereka berada.
“Bapak bilang anak Bapak baru satu. Saya tahu anak Bapak ada tiga orang, kenapa? tanya wartawan.
“Betul, anak saya tiga orang, tapi baru seorang yang mau shalat dan taat beribadah yang selalu mendoakan saya. Baru seorang itulah anak saya. Yang lain belum,” jawab pengusaha tua itu.
Mendengar itu, barulah wartawan itu sadar. Pengakuan pengusaha tua tersebut memang benar dan jujur.
Pernah tau sedikit tentang The Marshmellow Test, dan tertarik lebih jauh. Rupanya ada buku tentang ini dan Anies Baswedan pernah mengulas dalam kanal Youtube-nya. Konsep . . .
Kali ini kita belajar istilah Jawa dari buku “Pitutur Luhur Budaya Jawa“ Kere munggah bale kalau diterjemahkan berarti pembantu yang dijadikan istri oleh tuan atau . . .


