Ada sebuah kisah Cina kuno tentang Hua Tuo si Dokter Ahli. Hua Tuo adalah seorang dokter yang sangat terkenal karena kejeliannya mendiagnosis penyakit dan kehebatannya meramu obat. Banyak pasien yang telah diultimatum tidak mungkin sembuh oleh dokter lain ternyata bisa sembuh setelah ditangani oleh Hua Tuo. Akibatnya, masyarakat di daerah itu menyebutnya sebagai “Dewanya Dokter”.
Suatu hari Hua Tuo ingin beristirahat dari tempat praktiknya yang selalu dibanjiri pasien, hari itu dia tidak ingin menerima satu pasien pun. Tapi pagi itu, baru saja dia akan mulai kesenangannya untuk rileks, ada suara teriakan yang sangat kencang memanggil namanya. Ia mencoba untuk tidak memedulikan suara tersebut, tetapi karena suara itu terus mengganggu akhirnya Hua Tuo keluar rumah.
Di luar, dia mendapati seorang tua dan seorang muda yang memanggil-manggil namanya. Yang tua sedang berdiri sedangkan yang muda sedang terbaring di atas tikar sambil menjerit-jerit dan berguling-guling kesakitan.
Pak Tua kemudian bercerita bahwa anaknya sudah sepuluh hari sakit dan semakin hari semakin parah, dia meminta Hua Tuo untuk menyembuhkan anaknya. Setelah memeriksa anak muda tersebut Hua Tuo berkata, “Penyakit perutnya sudah sangat parah. Tapi, jangan khawatir, jika ia dioperasi kemungkinan besar ia bisa sembuh. Tapi, operasi juga ada risiko, bisa mengakibatkan nyawanya melayang jika operasi gagal. Silahkan pikirkan baik-baik.”
Orang tua itu bertanya, “Apakah jika perut tidak dioperasi itu berarti tidak ada kemungkinan sembuh sama sekali?”. Hua Tuo mengiyakan. Orang tua tersebut kemudian berkata, “Jika tidak operasi maka tidak ada kemungkinan sembuh dan ada juga kemungkinan gagal maka tidak perlu pikir panjang lagi. Operasilah anak saya dan saya tunggu kesembuhannya!”
Demikianlah anak muda tersebut dioperasi, dan setelah menjalani masa pemulihan dia bisa sembuh dan mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada Hua Tuo si Dokter Ahli.
Apa moral dari cerita ini?
“Jika tidak operasi maka tidak ada kemungkinan sembuh dan ada juga kemungkinan gagal maka lebih baik operasi.”
Hidup seringkali dihadapkan pada pilihan seperti itu, jika seseorang siap berjuang walau ada risiko gagal, itu lebih baik daripada tidak berjuang sama sekali. Bagi orang bijak, selalu ada kemungkinan untuk berhasil dan ia berani menempuh segala risiko yang mungkin terjadi dan berjuang menembus halangan yang merintanginya.
Sumber:
- buku “Daring to Begin: Berani Memulai Berani Sukses” karya Salim Kartono
- Foto
Sumber Foto
“Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan seizin Allah; dan tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya hanya tumbuh merana.” QS. Al-A’raf:58 Abu Al-Aswad Ad-Du’ali berkata . . .


