Kalau dalam satu hari saya ga nambah ilmu, rasanya ada yang kurang. Oleh karena itu, saya ga bisa berhenti untuk baca buku. Pas mahasiswa, kebanyakan aku baca buku-buku di perpustakaan. Pas udah kerja, sudah ga pernah ke perpustakaan karena keterbatasan waktu. Aku lebih sering belanja buku online, karena tempat kerjaku juga di luar kota.
Membaca buku itu seperti belajar secara mandiri, yang tidak terstruktur, informal. Pas punya niatan kuliah S2, aku merasa dalam hati, “Kalau membaca buku aja, ga dapet ijazah. Rugi…”. Akhirnya selama kuliah, aku fokus. Namun selesai kuliah, ya… baca buku lagi. Namun, aku merasa kurang dan pingin kuliah lagi. Kalau bisa di luar negeri…
Ternyata yang dibutuhkan adalah sertifikat TOEFL iBT atau IELTS, baik untuk mendaftar beasiswa maupun universitas. Saat ini aku lagi menyicil belajar IELTS. Skor terakhir TOEFL ITP-ku 613. Namun, skor ini tidak menjamin untuk berhasil di IELTS karena format soal yang berbeda. TOEFL ITP hanya sekedar sesi Iistening dan reading dengan format pilihan ganda. Sementara di IELTS ada sesi writing dan speaking.
Aku pernah nyobain simulasi IELTS di Cilacs UII jaman kuliah S2. Waktu itu tanpa persiapan, dan skornya memang kecil. Sekedar ingin tahu aja…
Berhubung sekarang aku serius ingin ambil IELTS, akhirnya aku belajar sambil ngantor. Orang-orang yang skornya besar rata-rata ambil kursus, namun aku nyobain belajar mandiri dulu.
Karena udah bosen belajar terus, akhirnya aku putuskan… nyobain simulasi tes IELTS. Ternyata sekarang tes IELTS bisa dilakukan via komputer. Dulu di Cilacs UII, aku pernah nyobain yang berbasis kertas (pakai pensil) dan itu ribet banget buat ngapusin tulisan saat sesi writing.
Tanggal 28 Juli 2023 aku ambil IELTS Insights di IALF Gading Serpong. Aku sengaja memilih yang walk-in test supaya tahu situasi sesi speaking secara langsung, ga via zoom. Berhubung persyaratan skor untuk kuliah atau beasiswa adalah sekitar 6.5-7, aku isi target skornya 7, tanpa tau kalau untuk mendapatkan skor tersebut ternyata susah. Jadi, ga sesuai tuh dengan skor TOEFL ITP-ku yang menurut tabel konversi, 613 adalah sekitar 7.5.
Jauh panggang dari api, memang… pingin nyerah, tapi udah kadung. Rata-rata usia maksimal untuk mendaftar beasiswa S3 adalah 35-40, untuk LPDP Afirmasi PNS, TNI, POLRI usia maksimal 42 tahun. Tahun depan umurku udah 40 tahun. *memang mefet…
Habisnya aku merasa lebih cocok di dunia pendidikan ketimbang di birokrasi atau administrasi perkantoran. Dan kalau ingin alih tugas ke dosen, ya setidaknya aku punya gelar S3. Kupikir itu akan menunjang, sebab (di kampus) yang punya gelar S2 kan udah bejibun.
Are you the poison? Are you the cure?I’m not so sure Lagu Muse yang lagi aku sukain… Alhamdulillah, tanggal 19 September 2025 kemarin… kesampaian juga . . .
Saat ini selain kerja kantoran, aku lagi kursus Speaking karena skor IELTS-ku untuk part ini mentok di angka 5.5. Tidak ada target akan kuliah kapan, . . .


