Besok, 17 Januari 2025 adalah hari dibukanya LPDP Tahap I tahun 2025.
Mudah-mudahan untuk yang pertama kalinya, aku bisa daftar. Skor IELTS-ku udah cukup dan tinggal melengkapi beberapa persyaratan lain, seperti surat rekomendasi, esai dan juga proposal riset karena aku melamar untuk jenjang S3.
Untuk pembuatan esai, aku sudah mendaftar kursusnya sekaligus untuk proofreading.
Berhubung aku akan melamar lewat jalur PNS, TNI dan Polri, maka jika lolos ada ikatan dinas selama 2N+1 atau 2 kali plus 1 tahun masa studi. Misalnya aku kuliah selama 4 tahun, berarti setelah lulus aku harus mengabdi ke instansi asal selama 9 tahun.
Batas usia untuk melamar beasiswa LPDP untuk reguler adalah 40 tahun sementara bila lewat jalur PNS lebih lama yaitu 42 tahun.
Saat ini usiaku 40 tahun jadi aku tidak bisa menunda-nunda lagi untuk mendaftar beasiswa. Walau mungkin ini berat tapi aku harus mencoba, setidaknya 1 kali. Karena bila tidak, aku tidak akan pernah tau batas kemampuanku dan tidak mendapat pengalaman berharga.
Wish me luck!
NB: Update (6 Maret 2025) bahwasanya saya tidak jadi mendaftar LPDP dikarenakan esai dan proposal riset belum siap. Jenjang S3 menitik beratkan pada riset sehingga diutamakan yang telah mendapat persetujuan dari promotor dan/atau co-promotor. Kandidat doktor diharapkan menghasilkan penelitian yang mampu memecahkan masalah. Berbeda dengan level S1 dan S2 dimana kita bisa mendaftar ke kampus walaupun belum punya judul riset, proposal pun baru dibuat di semester2 akhir dan di bawah bimbingan dosen.
Saya tidak ingin membuat proposal riset yang asal2an, dan nantinya tidak bermanfaat. Kalau saya perlu untuk melanjutkan kuliah, itu harus dilakukan dengan sepenuh hati dan kesiapan yang matang. Saya rasa, lebih baik saya berpikir untuk melanjutkan pendidikan bila saya telah menikah. Oleh karena, dalam menempuh perjalanan studi yang panjang (sekitar 4 tahun) saya memerlukan support system. Apalagi targetnya di luar negeri…
Saya juga harus menemukan riset yang sesuai dengan passion saya supaya saya tidak kehilangan semangat di tengah-tengah durasi yang panjang dan mostly dikerjakan secara mandiri.
Jika nanti kesempatan itu tiba, saya akan mencari beasiswa yang tanpa batasan umur.
Jujur saja, hal ini menjadi lebih sulit buat saya yang latar belakang profesinya bukan dosen. Dimana tidak berada di lingkungan akademis dan studi S3 bukanlah penunjang karir bagi PNS yang bekerja di daerah (pelosok/kabupaten/bukan kota besar -red).
Are you the poison? Are you the cure?I’m not so sure Lagu Muse yang lagi aku sukain… Alhamdulillah, tanggal 19 September 2025 kemarin… kesampaian juga . . .
Saat ini selain kerja kantoran, aku lagi kursus Speaking karena skor IELTS-ku untuk part ini mentok di angka 5.5. Tidak ada target akan kuliah kapan, . . .


