Dikisahkan bahwa ada dua orang buta duduk di jalan yang biasa dilalui Ummu Ja’far yang terkenal pemurah. Salah seorang di antara mereka masih mempunyai sanak keluarga, do’a yang selalu diucapkan adalah, “Ya Allah, berikanlah kami rezeki dan karunia-Mu Yang Maha Luas.”
Sedangkan yang satunya sebatang kara tanpa sanak saudara. Doa yang selalu diucapkannya adalah: “Ya Allah, berikanlah kami rezeki dari kemurahan Ummu Ja’far.”
Lalu Ummu Ja’far memberikan uang dua dirham untuk orang buta yang pertama, dan orang buta yang kedua diberinya dua potong roti dan ayam panggang. Di dalam perut ayam panggang ini ia selipkan uang sepuluh dinar tanpa memberitahukannya.
Orang buta yang kedua tidak suka dengan pemberian makanan tersebut. Lalu ia memberikan penawaran pada temannya: “Ambillah dua potong roti dengan ayam panggang ini dan berikanlah dua dirham untukku.” Temannya pun sepakat.
Kejadian ini berlangsung terus-menerus. Setelah genap satu bulan, Ummu Ja’far mengutus seseorang untuk menemui pengemis buta yang ia berikan roti dan ayam panggang.
“Apakah pemberian Ummu Ja’far tidak membuatmu cukup?”
“Tanyakan kepada Ummu Ja’far, apa yang ia berikan untukku?” pengemis itu justru bertanya balik.
“Dia memberikanmu tiga ratus dinar.”
“Tidak, sungguh dia hanya memberikanku dua potong roti dan satu ayam panggang tiap harinya dan itu saya jual ke saudaraku dengan harga dua dirham.”
Mendengar itu, Ummu Ja’far kemudian berkata, “Pengemis pertama itu telah benar dengan meminta karunia Allah. Allah memberinya kekayaan dari jalan yang tidak disangka-sangkanya karena ia tidak mengharapkan kekayaan kami. Sedangkan temannya meminta sebatas pemberian kami, maka Allah menahan rezekinya.”
Sumber:
Pernah tau sedikit tentang The Marshmellow Test, dan tertarik lebih jauh. Rupanya ada buku tentang ini dan Anies Baswedan pernah mengulas dalam kanal Youtube-nya. Konsep . . .
Kali ini kita belajar istilah Jawa dari buku “Pitutur Luhur Budaya Jawa“ Kere munggah bale kalau diterjemahkan berarti pembantu yang dijadikan istri oleh tuan atau . . .


